Nama : Rodiyanto 6D
Penegasan Judul
Untuk
memberi gambaran yang jelas dan untuk menghindari kesalah pahaman dalam
memahami skripsi yang berjudul “PENGARUH GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP
PEMBENTUKAN AKHLAK SISWA DI SMP NEGERI 01 SUKOSARI”, penulis perlu memberi penegasan
dari pengertian istilah judul skripsi tersebut, sebagai berikut :
1.
Pengaruh
Pengaruh menurut kamus besar Bahasa Indonesia
berasal dari kata dasar kembang yang artinya mekar, terbuka menjadi bertambah
sempurna (pribadi, pemikiran, pengetahuan) menjadi banyak. Dengan demikian
bahwa Pengaruh adalah berarti perbuatan mengembangkan atau menjadikan sesuatu
lebih baik atau sempurna. Maksudnya disini adalah suatu proses atau perbuatan
untuk mengembangkan kinerja profesi guru agama Islam.
2. Guru Pendidikan
Agama Islam
Kata Guru Agama Islam adalah “tenaga pendidik
yang mentransferkan ilmunya kepada peserta didik untuk menciptakan anak didik
menjadi anak yang berakhlak mulia, beriman dan bertaqwa kepada Allah
menurut ajaran Islam” Kemudian menurut
Abdul Rahman Shaleh Pendidikan Agama Islam adalah “Usaha berupa bimbingan dan
asuhan terhadap anak didik /siswa agar kelak selesai pendidikannya dapat
memahami dan mengamal;kan ajaran-ajaran agama Islam serta menjadikannya sebagai
Way of life (jalan hidup)”
Jadi yang dimaksud Pendidikan Agama
Islam adalah bidang studi yang diberikan kepada murid sekolah terutama yang
berhubungan dengan hasil belajar, dan kemudian setelah anak tersebut telah
keluar dari lembaga pendidikan dapat memahami dan mengamalkan serta menjadikan
sebagai jalan kehidupan ditengah keluarga dan masyarakat.
2.
Akhlak
Akhlak adalah keadaan yang melekat pada
jiwa manusia, yang dari padanya lahir perbuatan-perbuatan yang mudah, tanpa melalui
proses pemikiran, pertimbangan atau penelitian. Jika keadaan tersebut
melahirkan perbuatan yang baik dan terpuji menurut pandangan akal dan syara’
(hukum Islam) maka disebut akhlak
yang baik. jika perbuatan-perbuatan yang timbul itu tidak baik di namakan akhlak yang
buruk. Kata akhlak merupakan bentuk jama’ dari kata al-khuluq atau al-khulq, yang secara
etimologis berarti (a) tabiat, budi pekerti, (b) kebiasaan atau adat, (c) keperwiraan, kesatriaan, kejantanan,
(d) agama, dan (e) kemarahan (al-qadah )
Dalam agama Islam akhalak dapat
dibedakan menjadi dua yaitu, akhlak Mahmudah dan akhlak Mazmumah. Akhlak
mahmudah atau akhlak terpuji seperti jujur, adil, sopan, lapang dada dan
sebagainya, sedangkan akhla Mazmumah adalah akhlak yang tercela seperti
berbohong, sombong, iri, dengki dan sebagainya. Jadi dapat dipahami bahwa akhlak
yang harus ada pada siswa adalah akhlak yang baik dan seorang guru harus
berupaya agar para siswanya terhindar dari akhlak yang tercela.
3.
Siswa
Setiap anak didik memiliki karakteristik berbeda,
perbedaan individual anak didik dibutiri cukup banyak, yang semuanya merupakan ciri dari
kepribadian anak didik sebagai individu. Siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) dapat dikategorikan sebagai seseorang yang sudah
remaja. Berbicara tentang pandangan berbagai ahli, tentang masa remaja pun juga
tidak ada kesatuan. Namun usia remaja yang hampir disepakati oleh banyak ahli
jiwa adalah antara 13 sampai dengan 21 tahun.
Anak yang sudah berada di tingkat sekolah menengah ( SMP ),
mereka mulai masuk pada masa pubertas, untuk anak laki-laki masa pubertas
terjadi pada umur 12-13 tahun, sedangkan anak perempuan pada umur 13 atau 14
tahun. Jadi perkembangan anak perempuan dalam masa ini lebih lambat. Pada masa
pubertas tersebut anak timbul kritik atas diri sendiri, timbul kesadaran akan
kemaunnya, sadar akan tenaganya sendiri, timbul konflik dengan dunia luar dan
dengan tuntuannya. Dalam priode inilah terletak Crucial Point ( titik
bahaya ) yang perlu mendapatkan perhatian khusus pendidik.
Siswa yang bermasalah biasanya menjadi bahan tambahan sekaligus sumber
kepedulian utama bagi guru, bahkan, siswa yang bermasalah ini menjadi pusat
kepedulian utama (major concern) para guru, administrator, orang tua,
publik. Bentuk kenakalan atau perilaku menyimpang dari para siswa itu beragam
mulai membuang sampah sembarangan, berisik, mencuri, merokok, berkelahi,
tidak disiplin dalam belajar, sering bolos, hingga pencandu obat-obat
terlarang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar